Blogger news

Searching...
Thursday, 9 July 2015

Pembinaan Iman Umat (Khatolik)


         Pembinaan iman umat merupakan salah satu bentuk karya pewartaan gereja , yang bertujuan membantu orang beriman agar iman mereka semakin dalam dan agar mereka semakin terlibat didalam dinamika hidup menggereja dan bermasyarakat , baik secara pribadi maupun kelompok pembinaan iman umat bertitik tolak dari pandangan konsili Vatikan II (dua) bahwa iman lebih menyeluruh , lebih personalistik dan lebih mengungkap keseluruhan sikap iman. Dalam Konstitusi tentang Wahyu dan iman dikatakan :
“Kepada Allah yang menyampaikan wahyu menyatakan ketaatan iman (Rm. 16:26). Demikian manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah dengan mempersembahkan kepatuhan akal budi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan dan dengan secara suka rela menerima sebagai kebenaran wahyu dan dikaruniakan olehNya.”
           
            Kutipan ini menampilkan beberapa aspek khas , iman merupakan tanggapan manusia atas sabda Allah. Pertama-tama perlu diingat bahwa sabda Allah bukan melulu suatu pengajaran , tetapi terutama merupakan suatu fakta keselamatan yang memiliki sifat hubungan antar pribadi. Inilah aspek eksistensial pewahyuan diri Allah dalam sejarah umat manusia.

            Aspek lain dari iman ialah bahwa iman merupakan jawaban pribadi dan menyeluruh dari manusia kepada Tuhan. Dalam Kitab Suci iman nampak sebagai penyerahan pribadi secara menyeluruh, bukan sekedar persetujuan akal atau ketaatan moral, sesuai dengan hakekat sabda Allah yang dinamis, hidup dan personal. Kepada Allah yang mewahyukan diri dan menyampaikan anugerah, manusia beriman memberikan jawaban dalam bentuk tindakan integral dari otak, perasaan, kehendak dan perilaku. Dalam pengertiannya manusia beriman adalah manusia yang bersedia untuk menyerahkan diri kepada Tuhan dengan iman, untuk mewujudkan kepercayaan kepada Tuhan secara menyeluruh, untuk menerima Dia sebagai Sang Kebenaran, untuk mengandalkan diri kepada Tuhan dan bukan kepada diri sendiri, dan dengan demikian menjadi kuat dan benar berkat kekuatan serta kebenaran Allah sendiri. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, iman selalu mengandung arti keterikatan pribadi, kepercayaan dan penyerahan diri secara menyeluruh, serta kebaharuan dalam bentuk pengarahan diri kepada Allah dan Yesus Kristus sebagai Wahyu Allah. Dari apa yang telah dibicarakan sampai sekarang nampak bahwa iman merupakan suatu sikap dasar yang memeberikan arah baru dalam keseluruhan kehidupan seseorang.

            Aspek iman yang ketiga ialah bahwa iman merupakan anugerah dan rahmat sebagai karya Allah sendiri. Iman merupakan jawaban manusia terhadap sapaan Allah. Hal ini bukan hanya karena iman merupakan inisiatif Allah, tetapi lebih-lebih karena tindakan manusia menerima sabda Allah hanya mungkin terjadi karena digerakkan oleh Roh Kudus. Maka iman merupakan rahmat: “Supaya orang dapat beriman seperti itu , diperlukan rahmat Allah yang mendahului serta menolong, pun juga bantuan batin Roh Kudus yang menggerakkan hati dan membalikkannya kepada Allah, membuka mata budi, dan menimbulkan pada semua orang rasa manis dalam menyetujui dan mempercayai kebenaran.”


            Inisiatif Allah dalam munculnya iman begitu luas, sehingga ditemukan pula pada jawaban manusia. Tidak mungkinlah muncul iman jika bersamaan dengan tindakan Allah mewahyukan diriNya, Ia belum hadir dalam batin manusia serta merubahnya dari dalam dan membuatnya siap untuk menerima sabdaNya. Aspek iman yang terakhir ialah bahwa dalam struktur iman ditemukan komponen-komponen yang saling melengkapi.
Narasumber bacaan : P. Paulus Jasmin, CP

0 comments:

Post a Comment